Minggu, 13 November 2011

Jumling Kerap Bantu Masjid Dan Jadi Wadah Silaturahmi

Program Saba Desa Jumat Keliling atau disingkat Jumling, istilah ini digunakan Bupati dan Wakil dalam melaksanakan kunjungan langsung bertatap muka dengan warga Kabupaten Bogor. Dari namanya saja sudah barang tentu ini bukan sekedar kunjungan melainkan suatu rangkaian acara mulai shalat Jumat berjamaah, diskusi, hingga makan bersama alakadarnya.

Dalam setiap kesempatan, Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Bogor senantiasa menyampaikan pesan-pesan penting yang berguna bagi warganya, saling bercengkrama sehingga timbul suasana yang akrab seolah tidak ada batasan antara pemimpin dengan warganya. Hal inilah yang dapat membangun silaturahmi
dan menumbuhkan rasa silih asah silih asih silih asuh.

Program Jumling ini rutin dilakukan sejak dicetuskan Rachmat Yasin saat ia masih menjadi Ketua DPRD Kabupaten Bogor. Hakekatnya adalah seorang pemimpin dapat langsung berhadapan dengan dinamika dan persoalan sebenarnya yang ada di tengah masyarakat, menyaring aspirasi murni masyarakat keemudian mencari solusi bersama-sama.

Tak hanya itu, hakekat Jumling pun menjadi kian lengkap ketika setiap Masjid yang didatangi tim Pemerintah Kabupaten kerap dibantu melalu dana bantuan sosial yang berasal dari dana APBD. Siapapun, baik Tim Bupati, Wakil Bupati atau Ketua DPRD senantiasa menyampaikan titipan yang menjadi hak warga Kabupaten Bogor tentunya untuk membantu pembangunan sarana prasarana keagamaan seperti Masjid.

Jumlah dana tersebut mencapai angka 25 juta rupiah, dana ini disampaikan secara langsung oleh ketua tim rombongan jumling seperti Bupati atau lainnya kepada perwakilan Dewan Keluarga Masjid (DKM) di hadapaan jamaah Shalat Jumat.

Tak berhenti di sana, usai melakukan shalat Jumat berjamaah. Tim Jumling segera merapatkan barisan untuk menggelar diskusi secara langsung antara pemerintah dengan rakyatnya. Sudah barang tentu hal ini bisa menyerap aspirasi murni masyarakat tanpa harus melalui protokoler yang rumit. Masyarakat kerap melempar tanya, keluh, kesah kepada Bupati, Wakil Bupati atau Ketua Dewan. Tak jarang saking tebuai suasana, obrolan pun mengundang tawa spontanitas karena gurauan-gurauan yang dilempar oleh pemimpin daerah kepada jamaah begitu pula sebaliknya.

Seperti Jumling di minggu kedua bulan November ini, tim Wakil Bupati bergerak ke Kecamatan Babakan, tepatnya di Masjid Al’Baraqah Kampung Pasir Maung Desa Cijayanti, Jumat (11/11). Di desa ini Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturachman, hangat bercengkrama dengan jamaah, sesekali terdengar suara tawa ringan menyambut gurauan khas Karyawan Faturachman.

Namun kembali pada hakekatnya, Karyawan pun membahas dan mencari soslusi dari masalah yang dihadapi warga Kecamatan Babakan Madang, khusunya Desa Cijayanti. Menurut Camat Babakan Madang Budi Lukmanhakim, masalah yang masih hangat di kuping kita adalah terungkapnya di media bahwa di kecamatannya terdapat aktivitas pengolahan narkoba dan ekstasi.

“Hal ini menjadi tamparan keras bagi warga kami kendati saat peristiwa saya belum menjadi Camat di sini, tapi saya sangat memahami rasa kecewa masyarakat yang kecolongan dengan kegiatan atau aktivitas terlarang tersebut”, ungkap Budi.

Budi menambahkan, aktivitas terlarang tersebut memang dilakukan di daerah yang sulit terjangkau oleh aparat keamanan, sehingga mereka dengan leluasa melakukan pengolahan dan pengedaran barang-barang terlarang itu.

Menanggapi Camat dan keluhan warga tersebut, Wabup mengingatkan untuk kembali meningkatkan kepedulian kita dengan lingkungan sekitar. Mengenali lingkungan sekitar kita menjadi hal yang wajib kita lakukan, selain menyambung silaturahmi hal tersebut juga guna mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan.

“Sebelum aparat Kepolisian mencium kegiatan tersebut, seharunya kita yang lebih dahulu mengetahu dan segera melaporkannya kepada pihak Kepolisian. System keamanan lingkungan bukanlah sebuah basa-basi, tapi membuktikan betapa pentingnya mengamankan lingkungan tempat kita berada”.

Tak hanya masalah keamanan, seperti masalah pembangunan, pendidikan, kesehatan, dan yang lainnya menjadi sorotan diskusi hari itu. Karyawan Faturachman menghimbau kepada warga untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah. “Kita jangan hanya menjadi penonton tapi harus menjadi pelaku pmbangunan, terlebih melihat kawasan Babakan Madang yang infrastrukturnya terus berkembang. Seperti akan adanya jalan poros setengah yang menghubungkan wilayah Sentul ke Puncak”, jelas Karyawan.

Pada akhir diskusi, Karyawan Faturachman mengingatkan kepada warga setempat, bahwa belum terlambat menyekolahkan anak cucu kita. Supaya anak cucu kita nantinya memiliki daya saing, pengetahuan dan wawasan, dan budi perkerti menyambut pembangunan di masa mendatang. (RID)
sumber : www.bogorkab.go.id

0 komentar:

Posting Komentar