CILEUNGSI-Dianggap kurang strategis, Terminal Cileungsi sepi penumpang. Warga lebih memilih kolong jembatan fly over Cileungsi karena banyak kendaraan umum yang mengetem. Akibatnya, terminal pun hanya menjadi tempat parkir.
Agus (32), warga Cileungsi menuturkan, ia dan masyarakat lainnya lebih memilih terminal bayangan di bawah fly over. Selain lebih mudah, imbuhnya, juga banyak angkot yang mengetem.
“Kita lebih mudah dan cepat mencari angkutan umum di bawah fly over dibandingkan harus datang ke terminal yang lumayan jauh sekitar 600 meter dari Pasar Cileungsi,” terangnya.
Bahkan, lanjut dia, masyarakat yang naik angkot di bawah jembatan akan lebih cepat berangkat karena kendaraan cepat terisi. “Coba kalau kita naik angkot di terminal pasti lebih lama. Sekalipun berangkat dari terminal, tetap aja ngetem di bawah flyo ver,” tambahnya. Namun, keberadaan terminal bayangan tersebut membuat kondisi menjadi semrawut. Selain antrean angkutan umum, truk bertonase melebihi ambang batas juga menambah padatnya lalulintas. Kondisi itu diperparah dengan rusaknya ruas jalan menuju fly over.
Sementara itu, kondisi Terminal Cileungsi makin memprihatinkan. Lantaran kurang strategis, awak angkutan umum pun menolak masuk ke terminal yang pembangunannya menghabiskan dana Rp7,8 miliar itu.
sumber : radar-bogor.co.id
0 komentar:
Posting Komentar