Minggu, 04 Desember 2011

4[empat] Penyebab Kualitas Tidur Berkurang

Kurang tidur merupakan awal dari munculnya berbagai penyakit berat. Beberapa penelitian sebelum ini menunjukkan kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan penyakit seperti peningkatan resiko penyakit jantung dan stroke; tekanan darah tinggi; hingga diabetes.

Untuk memperbaikinya, yang pertama harus dilakukan adalah kita mencari tahu penyebab kurang tidur. Dikutip dari laman The Huffington Post, berikut 4 penyebab kualitas tidur berkurang. Mungkin salah satunya adalah masalah yang Anda hadapi kini.

1. Merasa kesepian

Sebuah studi menunjukkan, merasa sendiri bukan hanya masalah hati dan pikiran tetapi juga berhubungan dengan kesehatan. Sebuah

penelitian yang dilakukan di South Dakota kepada 95 orang usia dewasa membuktikan, perasaan kesepian mempengaruhi kualitas tidur seseorang.

Walaupun memang bukan jumlah tidur secara total. Hasil penelitian ini merupakan cerminan dari penelitian sebelumnya pada 2002, dimana studi dilakukan pada mahasiswa yang merasa kesepian dan hasilnya mempengaruhi kualitas tidur mereka.


“Tidak peduli apakah Anda mahasiswa dari sebuah Universitas di perkotaan ataupun orang usia dewasa yang tinggal di wilayah pedesaan. Semuanya sama-sama membutuhkan rasa aman dalam lingkungan sosialnya untuk bisa tidur dengan nyenyak,” kata peneliti Lianne Kurina, Ph.D. “Melalui penelitian ini kita mengetahui bagaimana faktor-faktor sosial dan psikologis masuk ke alam bawah sadar manusia dan mempengaruhi kesehatan mereka.”


2. Bekerja shift malam

Berdasarkan jejak pendapat yang dilakukan Sleep Foundation kepada pekerja shift malam diketahui bahwa mereka mengalami kelelahan, gangguan tidur dan insomnia. Menurut salah seorang peneliti, Decker, masalah akan terjadi jika mereka terus-menerus bekerja pada malam hari dan tidur di siang hari.

Sedangkan sensitifitas tubuh manusia tergantung pada cahaya. Dan kita mengambil isyarat cahaya untuk mengetahui waktu tidur-bangun. Sama halnya dengan orang yang jet lag saat bepergian jauh. Tubuh siap untuk tidur sesuai dengan zona waktu biasanya, tetapi hal itu terhambat karena Anda telah melintasi zona waktu.

“Cahaya dan gelap merupakan isyarat yang dipakai untuk sinkronisasi waktu tidur manusia. Saat tiba-tiba berubah, semua itu menjadi terganggu. Makanya butuh waktu beberapa hari untuk menyesuaikan diri di lingkungan baru,” kata Decker. Sebagai solusinya, pekerja shift malam sebaiknya mengenakan penutup mata saat tidur agar mata dan otak bisa mensimulasikan kegelapan.

3. Atur suhu ruangan

Pengaturan suhu ruangan juga mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Manusia memiliki suhu tubuh yang berbeda pada waktu malam dan siang hari. Pada malam hari suhu tubuh cenderung turun yang merupakan sinyal bagi otak untuk mengistirahatkan tubuh.

Saat pagi hari menjelang, perlahan-lahan suhu tubuh pun meningkat hingga membuat kita terbangun. “Jika suhu ruangan panas, tubuh pun akan ikut panas hingga akhirnya kita terbangun dan menggangu kualitas tidur. Menjaga suhu kamar tetap dingin membuat kita mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik” kata Derek. Suhu ruangan yang baik adalah 16 hingga 23 derajat celcius.


4. Tidur dengan hewan peliharaan

Berdasarkan studi yang dilakukan Mayo Clinic pada 2002, sekitar 53 persen dari pemilik hewan peliharaan menyebutkan mereka merasa tidurnya terganggu lantaran tidur bersama dengan hewan peliharaannya. Sekitar 20 persen merasa terganggu karena anjingnya mendengkur dan 7 persen karena kucingnya punya kebiasaan yang sama.

Kemudian 1 persen menyebutkan tidurnya terganggu lebih dari 20 menit. Maka dari itu banyak dokter hewan yang melarang pemilik hewan peliharaan tidur bersama dengan hewan peliharaannya. Sebaiknya biarkan mereka tidur di luar kamar atau setidaknya di lantai, bukan di atas kasur.

sumber : tempo.co

0 komentar:

Posting Komentar